Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, dan lahirnya beberapa regulasi yang mengatur dan memberi otonomi lebih luas kepada desa, banyak desa yang telah memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan website desa.
Pasca berlakunya UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, beberapa pasalnya mengisyaratkan agar desa memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana pendukung pengembangan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Pemanfaatkan teknologi Informasi selaras juga dengan Undang – Undang ITE dan Undang – Undang Keterbukaan Informasi Publik, berbasis penggunaan teknologi informasi.
Desa Adat Guliang Kangin, sekalipun tidak terdaftar sebagai desa adat perspektif UU No. 6 2014, tidak ketinggalan memanfaatkan teknologi informasi dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, utamanya dalam memrosikan potensi desa diantaranya potensi pariwisata yang dikemas dalam bentuk Desa Wisata.
Aktivitas desa wisata yang berbasis ekowisata mulai digarap oleh Desa Adat Guliang Kangin sejak pertengahan tahun 2012. Mulai tahun 2014 kegiatan ini mulai membuahkan hasil, dengan semakin banyaknya kunjungan wisatawan asing ke tempat aktivitas pariwisata yang disediakan oleh badan pengelola. Aktivitas yang ditawarkan oleh pengelola diantaranya, village hacking, village trekking, cooking clas, outbond, dan yoga healing. Dengan ditetapkannya Desa Adat Guliang kangin sebagai Desa Wisata dengan regulasi Perbup No. 16 Tahun 2014, saat ini desa wisata sedang menyiapkan stage tempat pementasan barong yang dipusatkan di Balai Banjar, serta wisata spiritual Pancoran Solas sebagai tempat melukat/pembersihan spiritual.
Website desa akan sangat bermanfaat ketika aktivitas media sosial dan dunia maya akan menjadi ujung tombak penyebaran informasi. Kondisi ini diharapkan bisa membantu penyebaran informasi kepada masyarakat luas tentang potensi terpendam yang ada di desa wisata yang perlu dilesterikan dan dikembangkan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
Pengembangan website desa juga bermanfaat untuk memberi ruang kepada semua warga, utamanya generasi muda untuk belajar menulis atau menjadi jurnalis warga (journalism citizen) yang mulai berkembang belakangan ini. Website desa juga memberi peluang kepada anak-anak muda untuk belajar membangun dan mengelola informasi dalam sebuah website. “Website desa memberi ruang kepada anak muda untuk berkreativitas, baik karya tulis berupa cerpen, puisi, atau hasil olah fotografi bisa terwadahi disini disamping berfungsi sebagai media transfaransi dan akuntabilitas.” Kata Bendesa Adat Guliang Kangin, Ngakan Putu Suarsana, SH (48).
Website yang dibangun oleh Desa Adat Guliang Kangin, berisi informasi tentang Profil Desa, Berita Desa, Kahyangan Tiga dan Dang Kahyangan, Potensi Desa, Desa Wisata, Statistik Penduduk, gallery foto dan video, program kerja, pembangunan desa, dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk booking aktivitas wisata di Subak Guliang, bisa dengan cara online di situs : www.baliruralcommune.com
Bendesa berharap kepada seluruh warga agar memanfaatkan ruang ini untuk berkreativitas, berbagi pengetahun, berdiskusi, dan memanfaatkannya untuk pengembangan wawasan. (***)